Kenaikan
tarif dasar listrik di masa sekarang ini menjadikan kita sedikit pusing dalam
memanage pemakaian listrik di rumah. Apalagi saat ini barang-barang
rumah tangga banyak yang menggunakan listrik. Kecenderungannya, biaya listrik
yang harus kita keluarkan akan terus melonjak. Dan dengan sistem pulsa token
yang diterapkan oleh PLN saat ini kita pun harus siap dan waspada untuk terus
memantau sisa pulsa yang ada, hingga jangan sampai listrik tiba-tiba
habis dan semuanya akan mati.
Lalu
bagaimana ya caranya kita mengatasi problem ini? karena jujur saja, saya juga
biasa menghabiskan cukup banyak untuk menghidupkan berbagai macam peralatan
rumah tangga. Mulai dari lampu, setrika, kulkas, rice cooker, mesin cuci, laptop
dll. duh pusing juga nih sebagai bapak
rumah tangga hehe.
Diambil
dari majalah elfata, saya akan sharing nih untuk warga RW XVII Srondol Wetan
yang sedang pusing dalam mengatur pemakaian listrik di rumah. Alhamdulillah,
ternyata ada pemakaian barang-barang elektronik yang bisa kita siasati. Apa
sajakah itu?
1. Ganti lampu pijar dengan lampu neon.
Efisiensi lampu pijar lebih rendah daripada lampu neon. Lampu pijar banyak
mengkonsumsi listrik namun banyak pula efek panas yang ia hasilkan. Jadi,
sebenarnya lampu pijar tidak begitu terang namun memakan listrik banyak. Lampu
neon lebih sedikit mengkonsumsi listrik, namun orang sering terganggu dengan
getaran sinarnya. Alhamdulillah, saat ini sudah diproduksi lampu neon dengan
tabung yang bersebelahan sehingga getaran yang keluar dari masing-masing tabung
saling meniadakan. Walhasil, lampu neon baru ini tidak menghasilkan getaran
sinar yang dulu dikeluhkan. Lampu neon yang seperti ini biasa dipromosikan
sebagai lampu hemat energi.
2. Hindari menggunakan alat elektronik
secara berbarengan. Bila anda menyetrika, jangan hidupkan mesin air, begitu
juga sebaliknya. Lakukanlah bergantian untuk alat-alat yang membutuhkan watt
besar.
3. Matikan secara benar-benar mati
alat-alat elektronik yang punya modus power on stand by, seperti TV, VCD/DVD
player, Monitor komputer dll. Promosinya, alat-alat berstand by power ini lebih
menghemat listrik. Kenyataannya malah tidak. Selama dalam keadaan stand by,
sebenarnya alat-alat elektronik ini mengkonsumsi listrik juga. Jika setiap
waktu alat-alat seperti ini terpasang dalam keadaan stand by, berapa banyak bea
listrik yang dikeluarkan? Mulai saat ini, matikan alat-alat tersebut secara
benar.
4. Setrikalah pakaian secara sekaligus.
Artinya, jangan memakai setrika listrik secara sering namun pakaian yang
disetrika cuma sedikit. Pakailah setrika listrik secara kadang-kadang saja
namun dengan setrikaan yang banyak. Karena proses pemanasan setrika memakan
daya listrik yang banyak. Jika sering digunakan tentu daya listrik juga sering
terkonsumsi.
5. Tempatkan bagian belakang kulkas
agak jauh dengan dinding, minimal 15 cm. Semakin dekat dengan dinding, kulkas
akan semakin aktif melakukan pendiningan. Proses pendinginan kulkas memakan
daya listrik. Juga, jangan sering membuka pintu kulkas, membuka pintu kulkas
dalam waktu lama berarti menambah tarikan listrik.
6. Biasakan pula mematikan
barang-barang elektronik yang tidak sedang dipakai. Matikan pula lampu yang
tidak terpakai. Matikan juga pompa air listrik jika tidak terpakai.
Nah,
demikianlah beberapa tips dalam menghemat pemakaian listrik. Memang terkadang
kita sering lupa, namun dengan sedikit-sedikit kita menghemat tentunya akan
mengurangi jumlah pemakain listrik kita. Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar