Saya teringat bahwa minggu pagi ini
ada kerja bakti perbaikan saluran di RT 05 RW XVII . Tak lupa saya mencari
celana pendek di almari untuk ikut nimbrung kerja bakti bersama para tetangga.
Material untuk pembangunan sudah dipersiapkan, beberapa warga juga sudah memulai
pekerjaannya masing-masing. Mulai dari membersihkan selokan, mengaduk pasir
yang akan dipakai untuk perbaikan saluran dan jalan hingga mengukur selokan dengan meteran agar nantinya pekerjaan
dapat dikerjakan sesuai dengan yang diharapkan.
Para warga begitu antusias melaksanakan kerja bakti ini, tua muda gotong royong memanfaatkan momentum ini agar pembangunan dapat berjalan dengan lancar dan tertib. Selanjutnya, karena saya sendiri bukan termasuk orang yang kompeten di bidang pembangunan, jadi cukuplah diriku sekedar ikut mempersipakan material yang dibutuhkan
Para warga begitu antusias melaksanakan kerja bakti ini, tua muda gotong royong memanfaatkan momentum ini agar pembangunan dapat berjalan dengan lancar dan tertib. Selanjutnya, karena saya sendiri bukan termasuk orang yang kompeten di bidang pembangunan, jadi cukuplah diriku sekedar ikut mempersipakan material yang dibutuhkan
Pada waktu pertemuan warga RT 05 sebelum kerja bakti berlangsung, seluruh warga
sempat berkumpul terlebih dahulu untuk membahas tentang persiapan pembangunan
di minggu pagi ini. Waktu itu saya juga mendengarkan sekelumit ujaran yang
diberikan oleh bapak RT kepada para warga yang datang dalam pertemuan mengenai makna kerja bakti jika ditelaah dalam dua
sudut, yaitu kepentingan lingkungan dan kemaslahatan umat.
Kerja bakti merupakan sarana kebersamaan antar warga guna
membantu tercapainya kenyamanan lingkungan dengan melakukan
pembangunan-pembanguna yang bermanfaat bagi wilayah bersangkutan. Karena semua
warga terutama pria berkumpul sedangkan ibu-ibu menyiapkan makan dan minum ala
kadarnya, menjadikan rasa saling gotong royong dalam kerja bakti tersebut akan
menciptakan kerukunan yang mungkin sulit dicapai pada kesempatan lain. Inilah
momentum untuk membangun kerukunan antar warga.
Selain menjadi ajang kumpul-kumpul, kerja bakti dapat pula dijadikan sarana refreshing (olah raga), karena tak ayal lagi sebagian warga yang hanya bekerja di dalam kantor mungkin juga jarang menyempatkan diri untuk berolah raga, dan inilah sarana yang baik untuk menjajal kemampuan seluruh otot-otot tubuh mulai dari kaki hingga kepala, bukan hanya otot jari yang biasa digunakan di kantor untuk urusan mengetik keyboard.
Kerja bakti merupakan kegiatan yang tidak mengharapkan imbalan uang, dilakukan secara sukarela , hasilnya dapat dinikmati bersama-sama, dalam situasi sekarang ini memang sulit dilakukan karena kesibukan dan rasa egoisme dari pribadi. dalam lingkungan masyarakat yang majemuk / di perkampungan orang yang egois juga tidak mau melakukan kegiatan tersebut, yang penting membayar iuran .
Sedangkan jika ditinjau dari perspektif agama, pastilah ada kompensasi atau pahala dari Allah jika kerja bakti tersebut dilakukan dengan jiwa yang ikhlas ataupun dimaksudkan untuk kemaslahatan warga desa pada umumnya.
Pembangunan saluran ini juga mengingatkan saya pada peristiwa Perang Khandaq di zaman Rasulullah. Dimana pada waktu itu para kaum muslimin dengan semangat Islam yang membara, bersama-sama membangun parit dimaksudkan untuk menghalau serangan yang akan dilancarkan oleh kaum kafir Quraisy. Bahkan pada saat itu pula Junjungan utama kita, Nabi agung Muhammad SAW, ikut langsung dalam pembangunan.
Dari cermin sejarah Islam di atas, alangkah mulianya jika kita dapat mengambil hikmah yang terkandung, mungkin akan bermanfaat diwaktu-waktu kerja gotong royong seperti ini. Tentunya dengan semangat dan jiwa yang ikhlas.
Kebersihan dan kelancaran selokan menjadi hal paling utama untuk diperhatikan untuk menjaga agar lingkungan kita terhindar dari banjir dan Demam Berdarah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar